Jumat, 29 Agustus 2014

Istilah Guru Sejati Dalam Dimensi Supranatural

Misteri Dunia Mistik -Di dalam  filosofi supranatural tentang manusia, dikenal istilah adanya guru sejati. Sosok ini merupakan pengejawantahan kekuatan gaib yang menuntun seseorang weruh sadurunge winarah yakni  tahu seluk beluk masa depan dan segala sesuatu yang berkait erat dengan indera keenam sebelum kejadian.

Guru sejati tinggal di dalam jiwa yang paling dalam . Ia melakukan komunikasi pada saat genting lewat lambing atau simbol. Misal seseorang yang akan pergi besok pagi dari Medan ke Kisaran naik kereta api, ternyata  dua jam sebelum keberangkatan malah membatalkan tanpa sebab apapun. Cuma  gara-gara merasa nggak enak hati atau kehilangan minat untuk berangkat. Ternyata kereta api yang bakal ditumpanginya mengalami kecelakaan parah . Untung nya tidak jadi berangkat.

Walaupun  guru sejati hampir mirip intuisi, akan tetapi  pada prinsipnya lebih tinggi dibandingkan intuisi. Intuisi sendiri lahir dari keterbiasaan seseorang terhadap sebentuk persoalan yang ada .

Misal ia seorang pedagang karena sudah tahu irama distribusi dan konsumsi masyarakat, maka ia mampu menentukan dengan tepat,  kapan harus keluarkan barang atau menumpuk barang dagangannya.

Guru sejati mampu melakukan segala sesuatu secara supranatural , dan tidak membutuhkan keterbiasaan seperti disebut di atas. Jika seseorang yang sudah menemukan guru sejatinya itu seorang paranormal  maka ia tidak harus jadi pedagang dulu untuk meramalkan masa depan sebuah usaha perdagangannya.

Pada  konsep ini, pandangan umum yang menerangkan bahwa setiap orang selalu bercermin kepada dirinya sendiri dalam menilai sesuatu  sama sekali sudah tidak berlaku di sini.

Seorang paranormal sejati  tidak perlu jadi pemerkosa terlebih dahulu  untuk dapat menilai seseorang itu pelaku pemerkosa atau bukan. Juga tidak perlu jadi pendusta dulu  jika harus menilai seseorang tersebut adalah penipu,  atau pembunuh berdarah dingin seklaipun.

Disamping menyampaikan isyarat tentang keselamatan diri, guru sejati juga membimbing seseorang masuk dunia gaib roh/ kehidupan roh. Pada saat seseorang menemukan guru sejatinya, ia sudah tidak membutuhkan tuntunan kebatinan atau supranatural  lagi.

Di dalam  filosofi Jawa sudah ditegaskan,  bahwa ilmu tertinggi dalam ilmu gaib adalah sekti tanpo aji digdoyo tanpo guru, sudah sakti tanpa ‘pegangan’ – maksudnya tanpa jimat, aji-aji, ilmu kebatinan  dan sudah hebat tanpa berguru pada siapapun. Filosofi ini  mencontohkan seseorang yang sudah menemukan ingsun sejati - sedulur sejati dan guru sejati.

Biasanya  orang yang sudah menguasai filsafat tersebut adalah mereka yang sudah memiliki kebijaksanaan yang dalam . Penguasaan unsur gaib tubuh tersebut tidak bisa dikaitkan dengan karakter bawaan dalam dirinya . Bukan berarti seseorang yang memiliki kebijaksanaan mendalam harus lemah lembut . Karena kebijaksanaan yang luas akan tercermin , pada cara berpikir dan daya analisisnya.

Walaupun   merupakan bentuk pengendalian hidup manusia, akan tetapi guru sejati tidak ada kaitannya dengan komunitas malaikat. Makna Guru sejati merupakan penggumpan gaib dari seseorang yang melalukan olah batin. Pada diri Seseorang yang sudah berhasil menemukan ingsun sejati dan sedulur sejati dan secara otomatis akan memiliki daya mistis guru sejati. Dan  Ia akan dituntun menuju hakikat supranatural yang digelutinya.


(sumber)