Misteri Dunia Mistik -Upacara
selamatan sering diadakan untuk menghormati dan sebagai rasa terima kasih
kepada roh leluhur misal upacara Bersih Desa. Pada setiap 1 Suro beberapa
masyarakat gunung sering memberi sesaji keselamatan berupa kepala kerbau yang
ditanam di puncak atau di kawah.
Upacara
sesaji kepada roh leluhur masyarakat Bromo terkenal dengan upacara Yadnya
Kasada. Manusia juga sering memberi sesaji kepada mahkluk halus agar terhindar
dari berbagai gangguan jin dan Mahluk halus, upacara sesaji pada umumnya berupa
makanan, minuman, bunga, uang, rokok, kadang pakaian dan ada juga yang memberi sesaji minuman keras
yang memabokkan.
Upaya
untuk menghindari gangguan Makhluk Halus kadang manusia membuat rintangan
dengan membuang buah-buahan yang berbau busuk atau bau-bauan lain yang tajam. Pada
manusia juga sering minta pertolongan mahluk halus di gunung-gunung tertentu, dengan
tujuan untuk berbagai keperluan misal
minta keselamatan, kekayaan, kenaikan pangkat, penglarisan, jodoh, dan lain
sebagainya . Banyak mahkluk halus yang baik sering memberi pertolongan kepada
pendaki gunung yang tersesat dengan menyamar menjadi binatang misalnya burung.
Di gunung Sumbing konon pendaki yang ketinggalan temannya akan ditemani oleh
sesosok orang yang sebaya dengan pakaian putih dan bersorban.
Konon
ada sembilan macam mahkluk halus yang katanya suka menolong “ manusia supaya
menjadi kaya dengan kekayaan meterial yang berlimpah (Pesugihan). Upacara pemujaan
terhadap kesembilan mahkluk jahat itu merupakan kesalahan fatal, dan mereka itu
bila dilihat dengan mata biasa kelihatan seperti :
- Jaran Penoreh atau kuda yang kepalanya menoleh kebelakang
- Srengara Nyarap atau anjing menggigit
- bulus Jimbung atau Bulus yang besar
- Kandang Bubrah atau kandang yang rusak
- Umbel Molor atau ingus yang menetes
- Kutuk Lamur atau sebagsa ikan yang penglihatannya tidak terang
- Gemak Melung atau burung gemak yang berkicau
- Codot Ngising atau kelelawar berak
- Bajul Putih atau buaya putih
Ada
beberapa gunung terkenal sebagai tempat untuk mencari Pesugihan (kekayaan),
pangkat, penglarisan, dan lain sebagainya. Hal ini biasanya terjadi karena
dahulunya di gunung tersebut terdapat tempat- tempat yang pernah dihuni
dan dipakai bertap atau tempat mokswa tokoh-tokoh terkenal yang
sudah meninggal dunia. Mokswa adalah tingkatan kesempurnaan hidup yang
tertinggi dimana manusia menghilang bersama roh dan raganya entah kemana.
Mahkluk halus yang jahat sering kali mengganggu manusia seperti menculik manusia dan membuat orang sakit bahkan bisa membuat orang meninggal. Kehadiran
Mahluk halus biasanya ditandai dengan adanya bau. misalnya; campuran bau badeg,
bacin dan langu; yaitu bau rebusan kentang bercampur bawang merah busuk; atau
bau wangi yang merangsang hidung dan wangi sekali.
Kehadiran
Mahkluk Halus kadang ditandai dengan bertiupnya udara dingin yang membuat bulu
kuduk berdiri atau udara berasap semacam kabut yang dating secara tiba-tiba.
Gejala alam yang muncul kadang menjadi tanda kehadiran mahkluk halus seperti angin kencang, petir, cahaya,
bayangan, api, dan lain sebagainya. Ada juga mahkluk halus hanya kedengaran suaranya tanpa
ujud.
Manusia
dapat melakukan perkawinan dengan mahkluk halus juga. Raja-Raja Jawa terkenal
dengan beristrikan Kanjeng Ratu Kidul yakni mahkluk halus penguasa Laut Selatan
yang bersemayam di pantai selatan. Pendaki yang bermalam di gunung Argopuro
sering berjumpa dan tidur bersama dengan wanita cantik pengawal Dewi Rengganis
(yakni penguasa mahkluk halus Gn.Argopuro) Anak hasil perkawinan antara manusia
dan mahkluk halus biasanya menjadi mahkluk halus dan bila seorang wanita
(manusia) hamil hasil perkawinan dengan mahkluk halus maka ketika lahir bayinya akan hilang perutnya
tiba-tiba mengecil.