Selasa, 26 Agustus 2014

Hubungan Manusia dengan Makhluk Halus

Misteri Dunia Mistik -Upacara selamatan sering diadakan untuk menghormati dan sebagai rasa terima kasih kepada roh leluhur misal upacara Bersih Desa. Pada setiap 1 Suro beberapa masyarakat gunung sering memberi sesaji keselamatan berupa kepala kerbau yang ditanam di puncak atau di kawah.


Upacara sesaji kepada roh leluhur masyarakat Bromo terkenal dengan upacara Yadnya Kasada. Manusia juga sering memberi sesaji kepada mahkluk halus agar terhindar dari berbagai gangguan jin dan Mahluk halus, upacara sesaji pada umumnya berupa makanan, minuman, bunga, uang, rokok, kadang pakaian dan  ada juga yang memberi sesaji minuman keras yang memabokkan.

Upaya untuk menghindari gangguan Makhluk Halus kadang manusia membuat rintangan dengan membuang buah-buahan yang berbau busuk atau bau-bauan lain yang tajam. Pada manusia juga sering minta pertolongan mahluk halus di gunung-gunung tertentu, dengan tujuan  untuk berbagai keperluan misal minta keselamatan, kekayaan, kenaikan pangkat, penglarisan, jodoh, dan lain sebagainya . Banyak mahkluk halus yang baik sering memberi pertolongan kepada pendaki gunung yang tersesat dengan menyamar menjadi binatang misalnya burung. Di gunung Sumbing konon pendaki yang ketinggalan temannya akan ditemani oleh sesosok orang yang sebaya dengan pakaian putih dan bersorban.

Konon ada sembilan macam mahkluk halus yang katanya suka menolong “ manusia supaya menjadi kaya dengan kekayaan meterial yang berlimpah (Pesugihan). Upacara pemujaan terhadap kesembilan mahkluk jahat itu merupakan kesalahan fatal, dan mereka itu bila dilihat dengan mata biasa kelihatan seperti :

  • Jaran Penoreh atau kuda yang kepalanya menoleh kebelakang
  • Srengara Nyarap atau anjing menggigit
  • bulus Jimbung atau Bulus yang besar
  • Kandang Bubrah atau kandang yang rusak
  • Umbel Molor atau ingus yang menetes
  • Kutuk Lamur atau sebagsa ikan yang penglihatannya tidak terang
  • Gemak Melung atau burung gemak yang berkicau
  • Codot Ngising atau kelelawar berak
  • Bajul Putih atau buaya putih
Ada beberapa gunung terkenal sebagai tempat untuk mencari Pesugihan (kekayaan), pangkat, penglarisan, dan lain sebagainya. Hal ini biasanya terjadi karena dahulunya di gunung tersebut terdapat tempat- tempat yang pernah dihuni dan  dipakai bertap  atau tempat mokswa tokoh-tokoh terkenal yang sudah meninggal dunia. Mokswa adalah tingkatan kesempurnaan hidup yang tertinggi dimana manusia menghilang bersama roh dan raganya entah kemana. Mahkluk halus yang jahat sering kali mengganggu manusia seperti  menculik manusia dan  membuat orang sakit  bahkan bisa membuat orang meninggal. Kehadiran Mahluk halus biasanya ditandai dengan adanya bau. misalnya; campuran bau badeg, bacin dan langu; yaitu bau rebusan kentang bercampur bawang merah busuk; atau bau wangi yang merangsang hidung dan wangi sekali.

Kehadiran Mahkluk Halus kadang ditandai dengan bertiupnya udara dingin yang membuat bulu kuduk berdiri atau udara berasap semacam kabut yang dating secara tiba-tiba. Gejala alam yang muncul kadang menjadi tanda kehadiran mahkluk halus  seperti angin kencang, petir, cahaya, bayangan, api, dan lain sebagainya. Ada juga  mahkluk halus hanya kedengaran suaranya tanpa ujud.

Manusia dapat melakukan perkawinan dengan mahkluk halus juga. Raja-Raja Jawa terkenal dengan beristrikan Kanjeng Ratu Kidul yakni mahkluk halus penguasa Laut Selatan yang bersemayam di pantai selatan. Pendaki yang bermalam di gunung Argopuro sering berjumpa dan tidur bersama dengan wanita cantik pengawal Dewi Rengganis (yakni penguasa mahkluk halus Gn.Argopuro) Anak hasil perkawinan antara manusia dan mahkluk halus biasanya menjadi mahkluk halus dan bila seorang wanita (manusia) hamil hasil perkawinan dengan mahkluk halus  maka ketika lahir bayinya akan hilang perutnya tiba-tiba mengecil.